Honda Supra dengan 2 Bahan Bakar



Jakarta - Kontes modifikasi Honda Otocontest 2013 di Bandung akhirnya menentukan Honda Astrea Supra lansiran 2000 sebagai The King Extreme. Motor tersebut jerih payah IGN Putra Darmagita dari rumah modifikasi GTX Motorsport asal Bali.

Di tangan Putra, motor bebek ini menjelma menjadi motor ekstrem dan futuristik.

Desain ekstrem
Perjalanan Putra cukup panjang untuk bisa menang di Honda Otocontest 2013. Berbagai strategi dilakukan modifikator ini untuk menampatkan motor dengan tampilan menarik agar dilirik para juri kontes.

Bagaimana motor berlabur merah ini bisa menang, berikut ulasan spesifikasi motor tersebut.

Putra Darmagita mencoba melucuti citra Honda Supra, dan membangun rangka sepanjang 1,5 meter dari awal. Strategi frame dan bodinya dibuat sendiri di bengkel modifikasi di Bali.

Memadukan BBG (Bahan Bakar Gas)
Putra penuh percaya diri hanya membuat motor modifikasi di kelas extreme tapi sesuai standar yang sudah ditentukan oleh para juri.

Dia menjelaskan motor ini benar-benar custom dan hanya mesin bawaan pabrik yang asli, tapi itupun dioprek jadi 125 cc dari 100 cc demi menggerakkan bobot motor yang terlanjur berat berkat rangkaian besi-besi.

Tidak puas sampai disitu. Dengan bobot motor yang berat, Putra merasa tidak cukup hanya mengandalkan mesin 125 cc. Karena itu dia menggunakan teknik konverter kit LPG, artinya selain bahan bakar bensin, bahan bakar gas turut membantu menggerakkan mesin dan pada akhirnya letupan pada ruang bakar bertambah.

Konsep yang digunakan yaitu menyuplai bensin, udara dan gas LPG pada setiap putaran lewat lubang (venturi) karburator. Nah, cara mengaktifkan LPG cukup menekan tombol di sebelah tombol stater. Sementara itu, tabung gas 1 kg diletakkan di bawah setang yang dekat dengan karburator.

"Kalau pakai konsep ini, mesin jadi lebih bertenaga. Seperti penggunaan sistem NOS (Nitrous Oxide Systems). LPG sendiri bisa digunakan disetiap rpm. Misalnya pada tanjakan, atau saat motor membutuhkan tenaga. Kalau digunakan saat tanjakan motor jadi lebih ringan," kata Putra meski tak tahu pasti bobot motornya.

Futuristik
Strategi lainnya yang dipakai Putra adalah menggunakan motorized roof. Komponen tersebut bisa digunakan saat hujan turun. Roof ini juga bisa digunakan saat terik matahari. Kekurangannya posisi depan roof terlalu turun dan agak menghalangi kepala pengendara. Butuh posisi roof lebih tinggi lagi, bro!

Lebih dari ini motor modifikasi yang ditawarkan Putra. Anak muda asal Bali ini menawarkan layar di dasbor yang terintegrasi dengan kamera belakang untuk memantau kendaraan dari belakang. Teknologi ini disuguhkan supaya pengendaranya tidak perlu repot menolehkan kepalanya.

Karena mementingkan kenyamanan, Putra menyematkan ban depan 140-17, dan belakang 190/50-17. "Selama pengguaan motor lumayan nyaman dan sudah sesuai regulasi dari juri," tutup Putra.

Spesifikasi lengkap
-Mesin : Astrea Supra dibore-up jadi 125 cc
-Frame & Body : custom
-Motorised roof : custom
-GPS : Super Spring
-Camera belakang: varisi
-Oil cooler : TDR
-Electrik ajustable ergonomi position custom
-Pelek: mobil BMW
-Ban depan 140-17
-Ban belakang 190/50-17
-Sistem penggerak tansfer chain gear
-Disc brake custom buell type
-Manual or full remote control system
-LPG fuel booshter
-Led front & rear light
-Knalpot : custom

Komentar

  1. pake vakum valve atau selenoit ndak itu gan buat pengaman lpg nya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Throttle Position Sensor (TPS) Yamaha Jupiter MX 135

Dua Cara Melacak Top Kompression

Motor Tidak Langsam dan Lambat Langsam, Denotasi