Ojek Mister? Mau ke Kenya atau Liberia?


Nah, ini ada lagi satu cerita bagaimana Ojek semestinya masuk sebagai profesi formal yang ada di seluruh dunia. Malah kalau perlu didaftarkan ke ILO di PBB sebagai sumber matapencaharian yang legal dan halal.

Negara-negara Afrika yang tersebar di benua Afrika memang sangat luas. Ada cerita warga Eropa yang datang ke 3 negara Afrika. Pria ini bernama Curt Beckmann. Ia mengunjungi Togo, Sierra Leone dan Ghana. Ia kesulitan mencari alat transportasi untuk mengunjungi daerah-daerah terpencil. Kalaupun ada hanyalah taxi mobil namun dengan tarif yang lebih mahal. Namun sejak pertama kali menggunakan ojek, ia langsung sadar jika alat transportasi motor ini sangat membantunya terutama dalam menghemat waktu.

Dari sinilah, di negeri Kenya dan Liberia banyak juragan atau orang-orang kaya yang membeli motor. Motor inilah yang kemudian disewakan kepada pemuda di daerahnya untuk mencari penumpang alias ojek. Hampir sama seperti di Indonesia kan?

Tidak banyak persyaratan yang diminta oleh juragan motor. Ia hanya memberi syarat punya SIM dan mengetahui area yang menjadi tugasnya. Memang tak mudah untuk menjadi orang yang mengenal area. Pasalnya area di Afrika begitu luas dan sebagian besar terdiri dari hutan, padang pasir dan gunung bebatuan. Tapi semakin baik pengetahuan area maka semakin percaya sang juragan sewa motor.
Service Yahud!
Negeri Kenya yang dikenal dengan safari satwa liarnya ternyata berbeda dengan penduduknya yang ramah. Apalagi bagi yang berprofesi sebagai tukang ojek. Berdasarkan pengalaman seorang pengguna jasa ojek bernama Canli Izle. Ia rutin naik ojek pulang pergi dari rumah ke kantornya sebanyak 300 km. Mengetahui Canli memiliki bos, akhirnya sang tukang Ojek memberikan service antar bagi manajer alias atasan Canli. What a good promo and service excellent!

Bukan sekadar layanan antar jemput tapi lebih dari itu. Di motor ojek tersebut terdapat beberapa fasilitas seperti radio yang siap menemani perjalanan. Sticker lucu yang cukup menggelitik perut dan tentunya ada juga fasilitas helm. Mulai dari helm cetok, helm half face, full face hingga helm balap juga disediakan disini. Tergantung selera penumpangnya ingin pakai yang mana.

Bagi tukang ojek di Indonesia tentu memiliki permasalahan yang tidak berbeda. Mereka punya permasalahan dengan sumber pendapatan. Namanya juga ojek, kadang ada penumpang kadang enggak ada. Nah, kalau dihitung-hitung penerimaan tukang ojek di Kenya seperti ini;
1. Hasil penerimaan harian      $ 22
2. Setoran sewa motor            $ 8
3. Bahan bakar                       $ 3
4. Penerimaan bersih               $ 11 per hari

Uang ini cukup untuk menghidupi keluarga secara sederhana mengingat biaya hidup disana sangat mahal akibat inflasi yang cukup tinggi. Dari sini kita tahu jika mencari nafkah dengan menggunakan motor seperti ojek bukanlah hal yang tabu. Buktinya masih banyak orang yang membutuhkan jasa ojek di luar negeri.

Namun factor lain yang juga mengurangi penerimaan tukang ojek di Kenya adalah terus bertambahnya unit motor. Lebih dari 40% motor telah diregistrasi di Kenya. Jumlah ini akan semakin bertambah mengingat permintaan semakin tinggi. Motor inilah yang nantinya akan dipergunakan oleh penumpang ojek lainnya. Masalahnya nanti, apakah motor ini sebagai kendaraan untuk pribadi atau sebagai motor ojek?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Throttle Position Sensor (TPS) Yamaha Jupiter MX 135

Dua Cara Melacak Top Kompression

Motor Tidak Langsam dan Lambat Langsam, Denotasi